Selasa, 14 Desember 2010

D day never be same


Hari-hari ke depan memang tidak pernah sama lagi.
tanpa papa bersama kami
menemani kami
saling merusuhi
saling memberisiki
ah... papa
betapa aku akan selalu mengingatmu

aku tidak pernah menyangka, pembicaraan kita bertiga dengan mas upi kala di griya puspa waktu itu akan demikian membekas
aku tak pernah mengira bahwa itu adalah curahan hatimu tentang anak-anakmu

cerita betapa papa demikian lega dengan kondisi anak-anak papa
Bung Opik di Sanggau
Bung Fiki yang bisa stabil di Jerman, dan dapat jodoh orang Jerman.
Bung Salih yang menjadi seorang ustadz yang sangat membanggakan hatimu
Bung Iwan dengan usaha tanamannya
Aku yang kau banggakan karena bisa survive dalam keadaan gak ngantor sekalipun
Aji dengan kuliah bahasa jepangnya

Papa ceritakan kegundahan papa soal Bung Ade, yang tidak diketahui dimana domisilinya. "Apakah di Jerman atau Belanda?" demikian tanyamu

Papa...
betapa Allah sangat baik padaku
hubungan kita yang buruk beberapa waktu terakhir dihapus begitu saja olehNya

Aku harusnya bersyukur, karena Allah berikan kesempatan padaku untuk ikut menjaga papa. merawat papa. menemani papa. ngobrol dengan papa di saat-saat terakhir. Suatu anugerah yang tidak didapat oleh semua anak papa.

Aku juga harus bersyukur karena hubunganku dengan Bung Iwan, abang "kembar" ku begitu baik. Sehingga kami berdua bisa berbagi tugas menjaga papa.

Ah Papa...
aku tau, saat aku memelukmu di hari Sabtu itu...
adalah saat yang akan selalu kukenang.
menyangga tubuhmu yang sudah tak bertenaga lagi, bahkan untuk duduk sekalipun.
memelukmu
memelukmu dan mengatakan bahwa aku mencintaimu

Ah Pa...
tak akan habis tinta untuk mengenangmu
tak akan henti mata ini berair mengingatmu

Aku, kami... akan meneruskan hidup, dimana kau telah berhenti pada hari itu.
Ahad, 7 November 2010

hidup kami teruskan
meski tidak pernah sama lagi
karena kau sudah tak bersama kami

namun satu yang pasti
rindu padamu tak pernah mati
cinta untukmu selalu bersemi

hingga Allah temukan kita kembali bersama orang-orang shalih, Rasul dan para Nabi

dan disini kami melanjutkan hidup
yang sudah tidak sama lagi
dan melanjutkan doa untukmu

sebagai tanda kami memang selalu mencintaimu, ayahku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar