Jumat, 31 Desember 2010

2010 tahun kehilangan


beberapa waktu lagi tahun ini akan berlalu.
dan akan kumulai tahun yang baru.
tanpa ada papa di sana

mulai 2011 lah tiada lagi wajah ayah dalam hari-hariku
tidak ada lagi sosok kakek dalam hidup anak-anakku
yang tersisa ci'dun, adiknya mama
karena bahkan papa nunun pun, sudah ikut berpulang sebulan setelah papa pergi.

Akan kulanjutkan hidup ini pa...
menjaga mama
menjaga cucu-cucumu *anak-anakku dan keponakan-keponakanku*
menjaga abang dan adikku yang dipersatukan Allah karenamu, Pa...
juga menjaga suamiku, menantu lelakimu satu-satunya

mulai besok
tahun-tahun ke depan tidak ada lagi papa
sudahkah aku sampaikan, betapa aku sangat kehilangan...?

Rabu, 15 Desember 2010

Lasagna


inilah menu terakhir yang dinikmati papa dengan perasaan ikhlas... maksudnya gak pake dipaksa-paksa. cuma disuapin sama aku aja kok. Sebenarnya bukan cuma lasagna... ada makaroni... ada kentang panggang bolognaise.

kentang panggang mungkin yang paling terakhir papa nikmati ya...
sampe dua cup kecil aku suapin papa waktu di griya puspa.

pulang dari griya puspa, kondisi papa drop. gak ada makanan yang masuk lagi... bahkan waktu aku bikinkan kaastengel pun papa sudah gak bisa. ya.. efek penyinaran itu bikin tenggorokan papa rasanya terbakar. sakit makan, minum bahkan bicara.

Tapi aku menyaksikan sendiri, betapa papa demikian sabar atas derita sakit itu. Cuma bisa bilang sama Papa..."Pa, kalau papa sabar dan gak mengeluh, insya Allah jadi sarana penghapus dosa. Papa yang sabar ya... yang ikhlas atas kehendak Allah"

Papa mengangguk dan memeluk aku...
Pa... aku sayang papa
Dipeluknya aku demikian erat....

first vacation to sindang barang with my daughter


Gak mudah mengumpulkan satu demi satu foto yang merekam kenangan bersama papa...
Alhamdulillah ada...

Ini waktu ke sindang barang, sama adilia dan mas upi.
di sana ada bung opik dan reva sedang main
papa dan mama sudah duluan nginep...

inget, beberapa kali diajak ke sindang barang bawaannya ogah mulu... ribet bawa anak. Enaknya ke bogor emang cuma bawa diri doank. tapi ternyata seru juga main di kebon sama Adilia.

Maaf ya Pa...
keinginan papa untuk mengunjungi Sindang Barang untuk terakhir kali saat cuti dari rumah sakit kemarin, gak kesampaian. Kami gak bisa mengadakan mobil untuk membawa papa ke rumah kebanggaan papa itu...

ah pa...
apa kabar..?
semoga Allah bahagiakan Papa di sana...
Amin

Selasa, 14 Desember 2010

D day never be same


Hari-hari ke depan memang tidak pernah sama lagi.
tanpa papa bersama kami
menemani kami
saling merusuhi
saling memberisiki
ah... papa
betapa aku akan selalu mengingatmu

aku tidak pernah menyangka, pembicaraan kita bertiga dengan mas upi kala di griya puspa waktu itu akan demikian membekas
aku tak pernah mengira bahwa itu adalah curahan hatimu tentang anak-anakmu

cerita betapa papa demikian lega dengan kondisi anak-anak papa
Bung Opik di Sanggau
Bung Fiki yang bisa stabil di Jerman, dan dapat jodoh orang Jerman.
Bung Salih yang menjadi seorang ustadz yang sangat membanggakan hatimu
Bung Iwan dengan usaha tanamannya
Aku yang kau banggakan karena bisa survive dalam keadaan gak ngantor sekalipun
Aji dengan kuliah bahasa jepangnya

Papa ceritakan kegundahan papa soal Bung Ade, yang tidak diketahui dimana domisilinya. "Apakah di Jerman atau Belanda?" demikian tanyamu

Papa...
betapa Allah sangat baik padaku
hubungan kita yang buruk beberapa waktu terakhir dihapus begitu saja olehNya

Aku harusnya bersyukur, karena Allah berikan kesempatan padaku untuk ikut menjaga papa. merawat papa. menemani papa. ngobrol dengan papa di saat-saat terakhir. Suatu anugerah yang tidak didapat oleh semua anak papa.

Aku juga harus bersyukur karena hubunganku dengan Bung Iwan, abang "kembar" ku begitu baik. Sehingga kami berdua bisa berbagi tugas menjaga papa.

Ah Papa...
aku tau, saat aku memelukmu di hari Sabtu itu...
adalah saat yang akan selalu kukenang.
menyangga tubuhmu yang sudah tak bertenaga lagi, bahkan untuk duduk sekalipun.
memelukmu
memelukmu dan mengatakan bahwa aku mencintaimu

Ah Pa...
tak akan habis tinta untuk mengenangmu
tak akan henti mata ini berair mengingatmu

Aku, kami... akan meneruskan hidup, dimana kau telah berhenti pada hari itu.
Ahad, 7 November 2010

hidup kami teruskan
meski tidak pernah sama lagi
karena kau sudah tak bersama kami

namun satu yang pasti
rindu padamu tak pernah mati
cinta untukmu selalu bersemi

hingga Allah temukan kita kembali bersama orang-orang shalih, Rasul dan para Nabi

dan disini kami melanjutkan hidup
yang sudah tidak sama lagi
dan melanjutkan doa untukmu

sebagai tanda kami memang selalu mencintaimu, ayahku